Pages

Kamis, 22 Januari 2015

Review Film : Howl's Moving Castle

Judul            : Howl's Moving Castle
Sutradara     : Hayao Miyazaki
Durasi          : 119 menit
Tahun rilis   : 2004
Bahasa        : Jepang
Produstion  : Toho (Jepang), Walt Disney (Amerika)
Format        : Animasi
Genre          : Fantasy, Adventure, Romance, Fiction
Adapted      : Novel, Howl's Moving Castle, Diane Wynne Jones
Tokoh          : Sophie, Howl, Markl, Wasted Wizard, Calcifer, Sulliman, Prince, Lettie


 

I give up, I see no point living in, if I can't be beautiful.... Fine! Do you think you get the bad? I'm never being beautiful entire my life... and now, I got something I wanna protect, it's you... it's so warm, and flattering like a bird... please, help Howl take back his heart... oh, Sophie, your hair is like a starlight, it's beautiful!

.... one thing you always count on is the heart changes... 

Ini kedua kalinya saya review film, kali ini saya memilih untuk mereview sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel berjudu; Howl's Moving Castle karya novelis Inggris, Diane Wynne jones. Tapi, kali ini rumah produksi Jepang memproduksinya menjadi bentuk animasi khas Jepang dengan jalan cerita ala Disney 'Happy Forever After'.. Saya suka akhir bahagia, meskipun saya tahu akhir bahagia hanya milik beberapa orang. 

Satu paragraf diatas tadi murni pemikiran saya setelah melihat film ini beberapa menit yang lalu. Baik, untuk sedikit riview alur ceritanya. Dalam film ini menceritakan kehidupan seorang gadis muda bernama Sophie yang berprofesi sebagai pembuat topi di toko topi sederhana pinggir kota. Dimana kesehariannya hanya dipenuhi aktivitas biasa dan dianggap tidak terlalu menarik untuk beberapa orang. Pada suatu hari, melintas di depannya yang disebut dengan Kastil bergerak Milik Penyihir bernama Howl. Tapi, kehidupannya berubah ketika dia pertama kali bersentuhan dengan 'Magic' yang dibawa oleh pemuda tampan dengan rambut pirang serta tampilan glamour ketika hendak pergi menemui adiknya di kota, Lettie yang populer, cantik, berpakaian mewah serta bekerja dengan layak. Kehidupan dua saudari ini sangat berbeda satu dengan yang lainnya. 

Kejadian dimana Sophie dapat melayang di udara untuk pertama kalinya ternyata mengundang Wasted Wizard yang jahat, sehingga Sophie harus menerima kutukan, berupa menjadi wanita tua yang renta. Pada saat itu, penyihir terbuang tersebut meminta Sophie untuk menyampaikan salam kepada Tuan Howl, pemiliki kastil berjalan yang beberapa waktu lalu melintas di sekitar tempat Sophie bekerja. Tidak ada pilihan lain, Sophie akhirnya masuk ke sarang penyihir terhebat, Tuan Howl dengan bantuan orang-orangan sawah yang terkena kutukan. Di dalam kastil tersebut terlihat sangat tidak terawat dengan semua kondisi yang serba berantakan. Di dalam kastil bergerak tersebut, Sophie bertemu dengan api ajaib yang dipanggil Calcifer yang mengetahui bahwa Sophie telah terkena kutukan menjadi wanita tua yang tidak dapat mengatakan apa yang telah menimpa dirinya yang sebenarnya. Dalam kastil tersebut, juga tinggal seorang anak kecil bernama Markl yang juga belajar ilmu sihir.  

Hingga pada suatu hari, Tuan Howl, pria yang mengenalkannya pada 'Magic' dan membawanya terbang pertama kali dengan dandanan yang glamour dan tampa ternyata adalah benar-benar pemilik kastil ini. Selama beberapa waktu, Sophie menjadi nenek tukang bersih-bersih yang bekerja pada untuk kastil ini. Hari-hari yang telah dilalui oleh Sophie di kastil merupakan pengalaman terbarunya selama ini. Belum pernah dia melihat hal-hal menakjubkan tentang pemandangan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan ilmu sihir. Hingga dia tanpa sengata mengubah warna rambut Howl menjadi warna hitam. Hal inilah yang mengubah Howl menjadi penyihir yang memanggil roh jahat karena merasa tidak terlalu tampan dengan tampilan barunya karena ulah Sophie yang terlalu bersih-bersih dalam kastil sampai memberishkan beberapa ramuan khusus Tuan Howl. 

Di sisi lain, ternyata, Tuan Howl adalah penyihir yang sedang mengalami masalah. Dia dikenal sebagai salah satu penyihir terkuat, tapi tidak memiliki jantung. Kabarnya, jantungnya telah diberikan kepada iblis sehingga sewaktu-waktu jiwanya juga bisa diambil oleh iblis tersebut. Setiap malam dia keluar untuk bertarung melawan musuh-musuhnya yang juga merupakan penyihir yang dulunya adalah gurunya, Sulliman. Semakin kuat kekuatan yang harus dikeluarkan Howl, ternyata sangat beresiko untuk nyawanya. Bisa saja, karena terlalu lelah menggunakan kekuatannya, Howl tidak bisa berubah menjadi manusia lagi dan terjebak menjadi monster yang mengerikan. 

Mengetahui hal ini, tidak membuat Sophie takut. Justru, tanpa sadar, pada saat Sophie menghadiri pertemuan dengan Sulliman di daerah kerajaan, dia tanpa sengaja menunjukkan rasa cintanya terhadap Howl. Hal ini ternyata dapat mengubah Sophie menjadi wanita muda, tapi Sophie tidak semudah itu segera menyadarinya. Pertempuran demi pertemuran, pelarian demi pelarian, bertambahnya anggota baru, yakni Penyihir Terbuang yang dulu mengutuk Sophie justru menjadi anggota baru dari kastil milik Howl, bahkan anjing mata-mata milik Sulliman juga menjadi peliharaan baru di kastil tersebut. Kebaikan hati Sophie untuk menjada Penyihir yang mengutuknya, dan merawat juga menerima Howl apa adanya membuatnya rela membangun portal baru ke tempat-tempat indah yang ingin dikunjungi Sophie, yakni danau dengan pemandangan yang indah, taman luas dengan bunga-bunga yang berwarna-warni tempat masa kecil Howl, juga rumah tempat Sophie menghabiskan hari-harinya untuk membuat topi dulu. Pada saat-saat membahagiakan tersebut, Sophie terlihat kembali menjadi muda. Kutukan ini dari awal memang sudah diketahui oleh Howl, tapi ia tidak bisa memecahkan kutukannya ini. Bahkan, penyihir yang memberikan kutukan ini juga tidak dapat memecahkan kutukan yang telah dibuatnya ini. 

Hingga pada akhirnya, Sophie harus menghadapi kenyataan bahwa peperangan antar penyihir, kerajaan dan Howl semakin parah. Banyak pasukan menginginkan Howl mati, terutama Sulliman karena ia tahu, muridnya ini sangatlah berbakat dan bahkan mampu melampauinya. Hingga pada suatu hari, portal yang menuju tempatnya bekerja mulai diserang oleh bom. Hal ini diketahui oleh Howl dan berhasil menyelamatkan Sophie. Dalam bentuk siluman gagak, Howl harus tetap kembali bertarung demi melindungi seseorang, Sophie. Tapi, Sophie tidak tega melihat Howl berjuang sendirian, dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk membantu Howl dalam memenangkan peperangan ini. Tanpa Sophie sadari, keadaan Sophie kembali menjadi muda karena rasa ingin membantu Howl untuk tetap hidup, hanya saja rambut Sophie tetap berwarna putih selayaknya orang tua. 

Hingga Sophie justru menghancrukan semuanya. Calcifer yang berbentuk api dalam tungku yang tidak pernah padam yang selama ini mejadi jantung dari kastil berpindah milik Howl ternyata adalah jantung milik Howl itu sendiri. Hingga Sophie tidak sengaja masuk dalam masa kecil Howl. Dalam masa kecil Howl ini, Sophie melihat dari seberang sungai bahwa Howl sedang melakukan perjanjian, dimana dia tetap hidup dengan mengeluarkan jantungnya yang berubah menjadi kobaran api, Clucifer. Tidak heran, jika selama ini Howl tidak pernah memadamkan api di kastilnya ini. Ketika hendak menghampiri Howl, Sophie terjatuh ke dalam portal masa kininya. Dia sempat berteriak untuk menemukannya di masa depan, karena hanya Sophie yang bisa membantu Howl terlepas dari kutukannya selama ini yang telah mengubah Howl menjadi monster. 

Tapi, karena mengatahui bahwa Clucifer adalah jantung dari Howl, Penyihir jahat yang sudah tua dan renta serta tidak memiliki kekuatan ini ternyata tetap berambisi untuk memiliki jantung Howl ini, sehingga ia mengambilnya dari perapian dan memegangnya hendak memilikinya untuk dirinya sendiri. Percikan api demi api keluar dan berubah menjadi bentuk yang menyeramkan, karena panik, Sophie justru menyiramkan air pada Clacifer. Hal ini membuat Sophie merasa gagal, karena dia takur kalau Howl jadi mati karena telah mematikan jantungya. 

Kembali ke masa sekarang, Sophie menemui Howl telah berubah menjadi siluman gagak dengan bentuk yang menyeramkan dan tidak ada ekspresi. Dengan mengetahui masa lalu Howl. Kini Sophie mencari jantung Howl yang sedang dipegang oleh Wasted Wizard. Dengan mengungkapkan bahwa Sophie ingin mengembalikan kehidupan untuk Howl, dia meminta dengan baik-baik kepada Wasted Wizard untuk mengembalikan jantung Howl yang sekaran sedang sekarat. Melihat ketulusan serta rasa cinta Sophie pada Howl, Wasted Wizard akhirnya memberikan jantung Howl pada Sophie, sehingga Sophie akhirnya memasukkan jantung tersebut ke dalam dada Howl. Ketika itu, dia mengetahui bahwa orang-orangan sawah yang telah berulang kali menolongnya telah patah karena sempat berusaha menolong Sophie. 

Karena belum sempat berterima kasih atas segala bantuannya, Sophie mencium orang-orangan sawah yang telah rusak tersebut. Tenyata, beberapa saat kemudian, muncul Pangeran Tampan dari orang-orangan sawah yang rusak tadi. Ternyata sang pangeran dikutuk dan kutukan tersebut hanya bisa patah dengan ciuman cinta sejati. Baginya, Sophie adalah cinta sejatinya. Tapi, beberapa saat kemudian Howl sadar dan telah menjadi manusia tanpa kutukan berubah menjadi monster dan memiliki jantungnya kembali. Clucifer pun dapat menjadi iblis api yang bebas tanpa terikat apapu. Sedangkan Sophie, meskipun rambutnya tidak berubah menjadi hitam kembali, tapi wajah dan tubuhnya telah kembali normal. 

Semuanya berakhir bahagia.. Mengetahui kabar dari anjing mata-mata milik Sulliman yang berani membelot dari tugasnya untuk mengetahui dimana Sophie berada, akhirnya Sullliman menghentikan peperangan karena pangeran yang telah kembali. Kini, Sophie dan Howl tetap bergerak dengan kastil yang dikendalika oleh Clucifer yakng kini tanpa perintah penuh dari Howl. Markl mendapatkan nenek baru berupa Wasted Wizard dan peliharaan barunya, Seen, yang merupakan mantan anjing peliharaan Sulliman. Kastil tersebut terus bergerak, karena sang pangeran berjanji akan tetap kembali kepada Sophie. 

Cinta adalah suatu yang dapat mengubah segala hal, bahkan hal yang mengerikan sekalipun. Begitulah kesan dari film animasi ini. Selain itu, di film ini juga ditunjukkan bahwa kecantikan itu bukan hanya dari wajah, penampilan serta tubuh yang indah. Lebih dari itu semua, yakni hati yang baik. Jujur, semua yang ada di film ini begitu Dongeng. Happy ending seperti Shrek, Pangeran dalam cerita Princess, Ciuman cinta sejati ala Snowhite, Belle, dan Sleeping Beauty , Pengorbanan dalam percintaan seperti Romeo dan Juliet. Dunia sihir seperti Aprentice's Sorcerers. Petualangan seperti Harry Potter, semuanya membuat saya iri. Coba ada kehidupan yang seperti ini, mungkin saya adalah orang pertama yang akan mengatakan 'Aku ingin terlibat di dalamnya sebagai toko utama'... Hahaha...

Film animasi yang buat saya lebih bagus daripada sekedar kehidupan yang digantungkan dari kantong ajaib buatan masa depan, atau sekedar petualangan dunia bawah laut yang menyajikan beberapa tokoh yang masa bodoh dengan kehidupannya. Recommended deh nih fim! So classic, but interesting....

Tentang.. #ThePowerOFLove.. yang hingga kini aku tidak pernah alami, mengapa bisa? Apaah Tuhan benar-benar memberikan manusia karunia begitu indah untuk kata "Cinta"

2 komentar:

  1. Aku juga suka bgt.. Pgen jd peran utamanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. di film sih enak durasinya sekitar 2 jam.. tapi kalau di kehidupan nyata tuh, bisa bertahun taun.. hehee... ^_^

      Hapus