Pages

Senin, 25 Juni 2012

Be The Best Of Yourself


“There is huge misconception between just be yourself and be the best of yourself” so, the question now is why so many people still use “just be yourself”? Don’t just “be yourself”, but be” the best of yourself”.  Because if we just be ourselves without make the significant changes, that’s means we will not be able to reach the better things. So, how to be the best of yourself?

Learn to be accepting of others. We tolerate people of differing races. We tolerate people with differing opinions. And that’s exactly the problem. We cannot truly interact with, cannot truly live with, cannot truly love that which we merely tolerate. We must learn to trade tolerance for acceptance and, yes, even love. Being accepting means truly believing or coming to recognize other people.

Stop nit-picking yourself. We all have insecurities we are ashamed or annoyed about, we all have things that aren't exactly beautiful, it's true we are our own worst-critic. A little critical self-evaluation is a good thing, too much focus can be destructive. If you go looking for what’s wrong with yourself, then that’s what you will find. Try looking for positive things about you, and you may surprise yourself.

Be carefree. When you start to care what people think about you all the time, then you're wondering what everyone is thinking all the time. After you die who's going to think about you then? So if no one is going to think about you after you die, why should you care about what someone thinks when your alive? Why should you walk around worrying what half the world thinks every day, when half the town wont even be at your funeral? Don't dwell on the negative, instead, reach for something positive. Don't worry about the little things in life, appreciate and go for something that you've never tried.

Be kind. What does it mean to be kind? Help someone, give a thoughtful compliment, offer a heart-warming smile, give a kind impression, and etc. The most wonderful thing about kindness is that you can never give too much, and you never be too nice. Being nice can range from small to big things, but it also can never be under appreciated, even if it does seem that way.

Be yourself. That means following your own style, and believing what you can be, the most crucial part in being the best of who you can be.

Fashion Etnic

Sebagai generasi muda hendaknya tidak lupa dengan kebudayaan sendiri. Seperti pakaian adat. Berikut ada beberapa foto yang saya ambil dalam sebuah kegiatan bertemakan Kebudayaan. Kalau fotonya kurang bagus, maaf... (original lho :D)


1. Bali Kostum



2. Kostum Penari Bali



3. Kostum Dayak Modern



4. Kostum Pengantin Jawa  Modern


5. Kostum Pengantin Jawa Timur


6. Indonesia Mix Eksentrik Cultural


7. Jawa Tengah Pengantin Modern


Mimpi Malam Tadi


Aku harap, ini semua memanglah sebuah bunga tidur. Amiinn...... ^.^

Tadi malam aku bermimpi, nggak tahu kenapa, kayaknya nyata banget. Tapi, aku nggak tahu pasti kenapa sampai saat ini aku masih ingat betul bagaimana mimpi tadi. Mungkin karena mimpinya berkesan buat aku. Tapi, dimana ya nilai berkesannya? Ok, aku cerita langsung.


Saat itu, aku duduk di pojok belakang di sebuah kelas dengan 2 papan tulis hitam di depan kelas. Ruang kelas hari itu ramai sekali. Lebih dari 40 orang di dalamnya. Orangnya pun tidak banyak yang aku kenal. Hanya 2 orang yang aku kenal dan muncul di mimpiku. Seorang teman wanita yang aku sebut L dan seorang teman laki-lakiku yang aku sebut A. Aku sendiri tidak dahu kenapa mereka berdua muncul di mimpiku kali ini. Masalah kita semua tidak saling punya. Aku juga baik-baik saja kepada mereka. Tapi, namanya mimpi mana tahu kenapa bisa begini.

Situasi saa itu sedang pelajaran. Si L duduk di depanku dan si A duduk di sampingku. Bangku kami berwarna putih dan kami semua memakai baju abu-abu putih. Tiba-tiba ada seorang guru perempuan dengan rambut tahun 70-an masuk (kalau ini saya tahu, beliau adalah pegawai TU yang judes kata anak-anak). Pelajaran di mulai, tiba-tiba ada segerombol mahasiswa yang masuk dengan berpakaian almamater biru. Mereka sekitar 10 orang dan langsung meuju bangku anak - anak yang mereka mau. Termasuk si A. Ternyata para mahasiswa ini membantu anak-anak yang mereka datangi. Aku melihat itu, dan yang terfikirkan adalah "ini tidak adil". Tapi kenapa tidak ada yang mau protes?

Pelajaran semakin lama, aku semakin ketinggalan dengan semua pelajaran yang diberikan. Tidak tahu kenapa, aku tampak paling yang paling bodoh. Namun, kenapa semuanya tampak baik-baik saja? Aku tetap kebingungan dengan diriku sendiri. Tapi yang lain tetap tenang seperti tidak ada apa-apa. Sampai aku mulai jenuh dan mulai ke bangku si A. Dari sekian anak, hanya aku yang berkeliaran seenaknya. Lalu, aku melihat catatan si A. Aku bolak-ballik catatannya. Tapi, aku tidak menemukan apa yang aku cari. Rasanya seperti materi yang aku pelajari sekarang adalah bab terdahulu sekali dari catatan tersebut. Aku bertanya kepada si A tapi dia tidak menggubris dan terus mencatat dengan cepat.


Mimpi yang indah. Aku selalu berharap seperti itu setiap malam. Namun, tidak ada yang bisa mengatur mimpi. Harapanku, semoga saja  ini bukan pertanda apapun. Aku berharap ini hanya suatu imajinasi yang terlalu tinggi. Aku takut bila ini semua jadi nyata, akan sangat menyakitkan bagiku bila semua ini adalah kenyataan. :'(


Sabtu, 23 Juni 2012

Puisi Kehidupan


LEBIH DEKAT

Dengarlah kicauan burung …
Niscaya kau kan merasakan betapa merdunya dunia
Rasakan udara yang berhembus …
Niscaya kau kan tahu bahwa alam adalah saudara
Lihatlah sekellilingmu …
Engkau kan melihat manusia yang sama sepertimu
Jalanlah menuju puncak gunung …
Lihatlah betapa kecil mereka di depan matamu
     Dunia yang begitu besar…
     Akan terlihat kecil dikejauhan
     Namun akan terlihat besar
Bila kau mendekatinya






    Itulah manusia…
Kalian tak mampu hanya melihat
Dari luar bagaimana orang tersebut
Namun kalian harus lebih dekat
Agar bisa melihat  jelas orang itu
Lalu setelah kau melihatnya dengan jelas
Kau akan bias menentukan
Pantaskah dia kita sapa
Pantaskah dia jadi orang terdekat
Saat jawabannya ya…
Kau tak akan mau pergi
Saat jawabannya tidak…
Kau tak mau mendekat lagi
                Maka perhatikanlah…
                Sekelilingmu dengan seksama
                Begitu berharganya setiap nafas
                Begitu indah warna kehidupan
                Jangan sia-siakan semuanya

     By : RDC







Pelajaran Hari Ini 2



Perhatikanlah kondisi orang yang anda ajak bicara. Jangan karena nafsu ingin bercerita anda melupakan kondisi orang yang mendengarkan anda.

Ini kisah tentang temanku, kita sebut saja Z. Si Z mempunyai teman dari 1 desa dan mereka sudah lama saling kenal. Z menerima apa adanya keadaan temannya tersebut. Sebut saja temannya bernama A. Aku sampai heran, menerima sih boleh saja. Tapi kalau sampai menderita karena selalu menerima saya sih nggak mau. 

Tapi Z beda, saya nggak tahu nih, dia tuh sangking sayangnya ama temannya sampai mau ndengerin semuanya sampai telinganya mau copot. Bayangin aja, temannya si A ini cerita Panjang x tinggi x lebar sama si Z dari jam 3 sore sampai jam 8 malam. Sebenarnya, si Z juga agak risih, tapi mau gimana? Kalau si Z bilang "besok lagi aja" si A pasti menimpali "ya elah.. bentar lagi kok". Yang ada di pikiranku adalah, nih orang nggak ada kerjaan apa? Padahal, si Z lagi sebuk ngerjain PR nya. Aku nggak tahu, si Z sebenarnya merasa terganggu apa nggak, tapi aku aja yang ndengerin aja bosen pengen muntah. Tapi aku akuin si Z emang kuat. Dia memang pendengar yang baik. Hahaha . . . :D

Setiap waktu selalu aja si A ini cerita ke si Z tentang keadaannya. Aku mikirnya si Z udah kayak facebook. Setiap saat dibuat update status mulu. Pernah sesekali, si A ini ngomong sama saya. Dia coba curhat ke saya. Benar aja, panjang banget ceritanya. kayaknya apa yang dia lihat langsung bisa diceritain. Langsung aja aku pake headset dan bilang "udah dulu ya, aku mau belajar nih". Bedanya, kalau sama saya, si A langsung diem abis saya gituin. Tapi beda sama si Z. Si A tetep jalan terus kayak kereta. Huft...

Nggak apa deh, kalau si A cerita terus tapi si Z ikut menikmati. Tapi mirisnya, semua yang diceritakan si A itu kebanyakan soal cowoknya. Sedangkan si Z itu belum pernah punya cowok. Setiap waktu si A update masalah cowok ke si Z, si Z ya cuma jawab "iya", "mungkin", "boleh" dll. Gimana mau njawab panjang? Si Z kan anak polos banget. Duhh.. Kok bisa gitu anak polos kayak si Z punya sahabat yang udah nggak polos lagi kayak si A. Dua sosok yang berbeda rupa tapi bisa jadi 1. Tapi, aku nggak tahu juga gimana perasaannya si Z yang sebenarnya. Dia sebenarnya seneng nggak kayak gini atau gimana gitu. 

Balik ke yang tadi, kemirisan si Z yang belum punya cowok tapi tetep dicurhatin setiap waktu sama si A. Setiap saya denger si A cerita masalah cowoknya sama si Z, si Z cuma senyum-senyum nggak jelas sama saya. Kalu bisa diartikan mungkin itu pertanda "tolong akuuu!!!!". Tapi si A tetep enjoy aja nerusin ceritanya. Ya ampun... Nih orang ngeliat nggak sih keadaan sahabatnya yang mringis-mringis nggak jelas kayak gini? Dia tetep terus cerita yang kalau di tanya "apa intinya?" akan terjawab "ya yang itu-itu aja". Semuanya si A ulang-ulang dengan kalimat yang berbeda dan si Z cuma ndengerin dengan agak nggak nge gubris. Gimana mau gubris? Cerita nggak tau sikon (situasi dan kondisi) sih.

Jadi, kalau ngomong sama siapa saja itu tolonglah perhatikan yang diajak bicara. Dia sibuk nggak, lagi mood nggak, lagi jelas nggak. Bayangin kalau kita pengen cerita, tapi yang di ajak ngomong lagi dapet dan nggak mood. Loe di semprot! Syukurin sekalian! :D

Buat si A, sadar ya, jangan egois-egois amat. Kasihan yang kamu ajak ngomong! Kayaknya kesiksa banget.
Eh, ini bukan tentang siapa-siapa loo. Jadi, nggak perlu tersinggung atau bertanya-tanya "siapa sih Z? siapa sih A?". Ini cuma cerita yang harus semua serapi maknanya. Terima kasih! ^_^

rdc 

Kerajinan Dari Kain Flanel

Untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Aku dan ketiga sahabatku membuat kesibukan ini. Kami berusaha membuat karya sekaligus belajar berbisnis ala kadarnya. Hasil karya kami juga dijual lho... Jadi, yang berminta untuk membeli bisa hubungi saya di 085336968840. Semoga bisnis kali ini lancar. Amiinn.....



Untuk semuanya yang ingin mengetahui lebih banyak model yang bisa dibuat dari kain flanel bisa browsing lewat internet kok. Soalnya, banyak banget contohnya. Kalau yang mau ngopy dari sini juga boleh, tapi harus minta ijin dulu yah. Gimanapun juga, ini kan hasil karya saya dan teman-teman.



Berikut ini saya akan berbagi cara bagaimana caranya membuat kerajinan dari kain flanel. Misalnya kita ingin membuat bros berbentuk lucu dai kain flanel.



Cara Membuat Bros Dari Kain Flanel :

1. Siapkan bahan
Bahan pertama yang kita butuhkan adalah kain flanel itu sendiri. Gunting, benang, jarum, lem lilin, lilin, dakron, pensil dan peniti bros.
2. Membuat pola
Buat bentuk bros yang ingin kita buat. Misalnya bentuk jerepah atau bunga atau dll. Setelah sudah yakin dengan pola yang kita buat, gunting pola tersebut. Janga lupa untuk membuat 2 sisi. Sisi depan dan belakang. Jadi, ada 2 lembar kain yang berbentuk pola untuk bagian depan dan belakang.
3. Eratkan keduanya
Eratkan kedua lembar kain yang sudah dipotong menurut pola tadi dengan benang. Jahitan jangan ngawur loh! Untuk menjahit kain flanel kita menggunakan tekhnik telusup. Supaya ketika dakron dimasukkan tidak akan keluar.
4. Pengisian
Jangan jahit seluruh bagian bros. Sisakan sedikit ruang untuk jalan masuk dakron. Setelah dakron dimasukkan secukupnya, jahit seluruh pinggiran bros agar kedua sisi menyatu dengan sempurna. 
5. Beri hiasan
Untuk lebih cantik, hias pola tadi sesuai dengan selera masing-masing. Denga ornamen bunga, jahitan mata, hidung, dll.
6. Beri peniti
Karena tadi kita membuat bros, maka bagian belakang bros harus diberi peniti. Cara merekatkannya kita menggunakan lem lilin dengan melelehkannya dengan api dari lilin. Hidupkan api, lali panaskan lem lilin dengan mendekatkannya pada lilin, jangan memanaskan lem lilin di atas api. Tapi, taruh lem lilin di bagian api yang berwarna bitu atau bagian dari bawah api agar lem tidak berwarna hitam. Setelah itu, rekatkan kain dengan peniti menggunakan lem lilin yang telah dilelehkan tadi. 

Bros sudah siap untuk dipakai. Semoga bermanfaat...!!! :D

rdc

Jumat, 22 Juni 2012

Pelajaran Hari Ini



Bukan harga yang menentukan kualitas, Tapi kualitas yang menentukan harga. 

Buat saya, harga itu penting dalam membeli baju. Soalnya, kebanyakan baju bermerek itu harganya mahal. Mungkin kebanyakan orang berfikir seperti itu juga. Tapi, harga prinsip tersebut tidak berlaku untuk manusia. 

Ketika saya memikirkan masalah harga dan kualitas ini, saya sedikit menghubung-hubungkan dengan manusia. Kita bayangkan saja, manusia yang berparas cantik atau tampan sebagai harga dan hati manusia sebagai kualitas. Ketika kita menerapkan prinsiip harga menentukan kualitas, berarti kita memandang manusia melalui wajah dan baru menentukan hatinya. Hal yang satu ini memang umum terjadi, bagaimana tidak? Terkadang semuanya tergantung kepada "pandangan pertama". Kesan pertama itu penting, karena untuk saya sendiri, saat pertama kita bertemu seseorang, pada saat itulah orang memandang kita "bagaimana diri kita"(menurut saya). 

Hal lain yang saya pelajari adalah ketika melihat orang tua saya. Ayah saya itu pria yang tidak terlalu tampan untuk beberapa wanita. Sedangkan ibu saya termasuk golongan primadona untuk golongan wanita. Tapi, ibu saya memilih ayah saya sebagai belahan jiwanya. Kata ibu saya, untuknya tidak penting paras atau harta, baginya hati itu menjadi nomor satu. 

Wah.. :) Saya kagum kepada ibu saya. Mungkin itu yang membuat saya tidak bisa menganggap atau menebak orang dengan mudah. Jadi, prinsip kualitas yang menentukan harga untuk saya lebih penting. Tapi, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

rdc

Senin, 18 Juni 2012

Fotografi


 Teman saya di kelas banyak sekali yang menyukai fotografi. Untuk memenuhi keinginan mereka, mereka mengunduh foto-foto dari internet yang bernilai fotografi. Ini baru beberapa foto yang saya minta dari mereka. Belum mencangkup semuanya. Inipun mereka ambil dari internet juga. Jadi, banyak tersebar di situs atau web lain. Kapan-kapan saya mau meng upload hasil fotografi saya sendiri. :)

 Dua belas bulan yang lalu saya masuk SMA. Teman-teman baru, tentu saya dapatkan. Mulai dari yang A sampai yang Z saya punya. Hehe . . :D Berbagai hal saya rasakan. Bagi saya, semua hal yang terjadi harus menjadi tolak  ukur kedewasaan saya. Harapan saya, semakin bertambahnya umur, semakin bertambahnya pengertian saya tentang kehidupan ini. 

Karena teman-teman saya menyukai fotograi dan sering narsis di depan saya. Beberapa waktu yang lalu saya juga jadi tertarik. 

Semoga beberapa waktu kedepan, saya bisa meng upload karya-karya saya sendiri.

 
Amiinnn.... :







camera girl

bicycle


beach 



girls  showing


photography girl


i love teddy bear


i12 


alone teenage