Pages

Kamis, 22 Januari 2015

Review Film : Howl's Moving Castle

Judul            : Howl's Moving Castle
Sutradara     : Hayao Miyazaki
Durasi          : 119 menit
Tahun rilis   : 2004
Bahasa        : Jepang
Produstion  : Toho (Jepang), Walt Disney (Amerika)
Format        : Animasi
Genre          : Fantasy, Adventure, Romance, Fiction
Adapted      : Novel, Howl's Moving Castle, Diane Wynne Jones
Tokoh          : Sophie, Howl, Markl, Wasted Wizard, Calcifer, Sulliman, Prince, Lettie


 

I give up, I see no point living in, if I can't be beautiful.... Fine! Do you think you get the bad? I'm never being beautiful entire my life... and now, I got something I wanna protect, it's you... it's so warm, and flattering like a bird... please, help Howl take back his heart... oh, Sophie, your hair is like a starlight, it's beautiful!

.... one thing you always count on is the heart changes... 

Ini kedua kalinya saya review film, kali ini saya memilih untuk mereview sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel berjudu; Howl's Moving Castle karya novelis Inggris, Diane Wynne jones. Tapi, kali ini rumah produksi Jepang memproduksinya menjadi bentuk animasi khas Jepang dengan jalan cerita ala Disney 'Happy Forever After'.. Saya suka akhir bahagia, meskipun saya tahu akhir bahagia hanya milik beberapa orang. 

Satu paragraf diatas tadi murni pemikiran saya setelah melihat film ini beberapa menit yang lalu. Baik, untuk sedikit riview alur ceritanya. Dalam film ini menceritakan kehidupan seorang gadis muda bernama Sophie yang berprofesi sebagai pembuat topi di toko topi sederhana pinggir kota. Dimana kesehariannya hanya dipenuhi aktivitas biasa dan dianggap tidak terlalu menarik untuk beberapa orang. Pada suatu hari, melintas di depannya yang disebut dengan Kastil bergerak Milik Penyihir bernama Howl. Tapi, kehidupannya berubah ketika dia pertama kali bersentuhan dengan 'Magic' yang dibawa oleh pemuda tampan dengan rambut pirang serta tampilan glamour ketika hendak pergi menemui adiknya di kota, Lettie yang populer, cantik, berpakaian mewah serta bekerja dengan layak. Kehidupan dua saudari ini sangat berbeda satu dengan yang lainnya. 

Kejadian dimana Sophie dapat melayang di udara untuk pertama kalinya ternyata mengundang Wasted Wizard yang jahat, sehingga Sophie harus menerima kutukan, berupa menjadi wanita tua yang renta. Pada saat itu, penyihir terbuang tersebut meminta Sophie untuk menyampaikan salam kepada Tuan Howl, pemiliki kastil berjalan yang beberapa waktu lalu melintas di sekitar tempat Sophie bekerja. Tidak ada pilihan lain, Sophie akhirnya masuk ke sarang penyihir terhebat, Tuan Howl dengan bantuan orang-orangan sawah yang terkena kutukan. Di dalam kastil tersebut terlihat sangat tidak terawat dengan semua kondisi yang serba berantakan. Di dalam kastil bergerak tersebut, Sophie bertemu dengan api ajaib yang dipanggil Calcifer yang mengetahui bahwa Sophie telah terkena kutukan menjadi wanita tua yang tidak dapat mengatakan apa yang telah menimpa dirinya yang sebenarnya. Dalam kastil tersebut, juga tinggal seorang anak kecil bernama Markl yang juga belajar ilmu sihir.  

Hingga pada suatu hari, Tuan Howl, pria yang mengenalkannya pada 'Magic' dan membawanya terbang pertama kali dengan dandanan yang glamour dan tampa ternyata adalah benar-benar pemilik kastil ini. Selama beberapa waktu, Sophie menjadi nenek tukang bersih-bersih yang bekerja pada untuk kastil ini. Hari-hari yang telah dilalui oleh Sophie di kastil merupakan pengalaman terbarunya selama ini. Belum pernah dia melihat hal-hal menakjubkan tentang pemandangan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan ilmu sihir. Hingga dia tanpa sengata mengubah warna rambut Howl menjadi warna hitam. Hal inilah yang mengubah Howl menjadi penyihir yang memanggil roh jahat karena merasa tidak terlalu tampan dengan tampilan barunya karena ulah Sophie yang terlalu bersih-bersih dalam kastil sampai memberishkan beberapa ramuan khusus Tuan Howl. 

Di sisi lain, ternyata, Tuan Howl adalah penyihir yang sedang mengalami masalah. Dia dikenal sebagai salah satu penyihir terkuat, tapi tidak memiliki jantung. Kabarnya, jantungnya telah diberikan kepada iblis sehingga sewaktu-waktu jiwanya juga bisa diambil oleh iblis tersebut. Setiap malam dia keluar untuk bertarung melawan musuh-musuhnya yang juga merupakan penyihir yang dulunya adalah gurunya, Sulliman. Semakin kuat kekuatan yang harus dikeluarkan Howl, ternyata sangat beresiko untuk nyawanya. Bisa saja, karena terlalu lelah menggunakan kekuatannya, Howl tidak bisa berubah menjadi manusia lagi dan terjebak menjadi monster yang mengerikan. 

Mengetahui hal ini, tidak membuat Sophie takut. Justru, tanpa sadar, pada saat Sophie menghadiri pertemuan dengan Sulliman di daerah kerajaan, dia tanpa sengaja menunjukkan rasa cintanya terhadap Howl. Hal ini ternyata dapat mengubah Sophie menjadi wanita muda, tapi Sophie tidak semudah itu segera menyadarinya. Pertempuran demi pertemuran, pelarian demi pelarian, bertambahnya anggota baru, yakni Penyihir Terbuang yang dulu mengutuk Sophie justru menjadi anggota baru dari kastil milik Howl, bahkan anjing mata-mata milik Sulliman juga menjadi peliharaan baru di kastil tersebut. Kebaikan hati Sophie untuk menjada Penyihir yang mengutuknya, dan merawat juga menerima Howl apa adanya membuatnya rela membangun portal baru ke tempat-tempat indah yang ingin dikunjungi Sophie, yakni danau dengan pemandangan yang indah, taman luas dengan bunga-bunga yang berwarna-warni tempat masa kecil Howl, juga rumah tempat Sophie menghabiskan hari-harinya untuk membuat topi dulu. Pada saat-saat membahagiakan tersebut, Sophie terlihat kembali menjadi muda. Kutukan ini dari awal memang sudah diketahui oleh Howl, tapi ia tidak bisa memecahkan kutukannya ini. Bahkan, penyihir yang memberikan kutukan ini juga tidak dapat memecahkan kutukan yang telah dibuatnya ini. 

Hingga pada akhirnya, Sophie harus menghadapi kenyataan bahwa peperangan antar penyihir, kerajaan dan Howl semakin parah. Banyak pasukan menginginkan Howl mati, terutama Sulliman karena ia tahu, muridnya ini sangatlah berbakat dan bahkan mampu melampauinya. Hingga pada suatu hari, portal yang menuju tempatnya bekerja mulai diserang oleh bom. Hal ini diketahui oleh Howl dan berhasil menyelamatkan Sophie. Dalam bentuk siluman gagak, Howl harus tetap kembali bertarung demi melindungi seseorang, Sophie. Tapi, Sophie tidak tega melihat Howl berjuang sendirian, dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk membantu Howl dalam memenangkan peperangan ini. Tanpa Sophie sadari, keadaan Sophie kembali menjadi muda karena rasa ingin membantu Howl untuk tetap hidup, hanya saja rambut Sophie tetap berwarna putih selayaknya orang tua. 

Hingga Sophie justru menghancrukan semuanya. Calcifer yang berbentuk api dalam tungku yang tidak pernah padam yang selama ini mejadi jantung dari kastil berpindah milik Howl ternyata adalah jantung milik Howl itu sendiri. Hingga Sophie tidak sengaja masuk dalam masa kecil Howl. Dalam masa kecil Howl ini, Sophie melihat dari seberang sungai bahwa Howl sedang melakukan perjanjian, dimana dia tetap hidup dengan mengeluarkan jantungnya yang berubah menjadi kobaran api, Clucifer. Tidak heran, jika selama ini Howl tidak pernah memadamkan api di kastilnya ini. Ketika hendak menghampiri Howl, Sophie terjatuh ke dalam portal masa kininya. Dia sempat berteriak untuk menemukannya di masa depan, karena hanya Sophie yang bisa membantu Howl terlepas dari kutukannya selama ini yang telah mengubah Howl menjadi monster. 

Tapi, karena mengatahui bahwa Clucifer adalah jantung dari Howl, Penyihir jahat yang sudah tua dan renta serta tidak memiliki kekuatan ini ternyata tetap berambisi untuk memiliki jantung Howl ini, sehingga ia mengambilnya dari perapian dan memegangnya hendak memilikinya untuk dirinya sendiri. Percikan api demi api keluar dan berubah menjadi bentuk yang menyeramkan, karena panik, Sophie justru menyiramkan air pada Clacifer. Hal ini membuat Sophie merasa gagal, karena dia takur kalau Howl jadi mati karena telah mematikan jantungya. 

Kembali ke masa sekarang, Sophie menemui Howl telah berubah menjadi siluman gagak dengan bentuk yang menyeramkan dan tidak ada ekspresi. Dengan mengetahui masa lalu Howl. Kini Sophie mencari jantung Howl yang sedang dipegang oleh Wasted Wizard. Dengan mengungkapkan bahwa Sophie ingin mengembalikan kehidupan untuk Howl, dia meminta dengan baik-baik kepada Wasted Wizard untuk mengembalikan jantung Howl yang sekaran sedang sekarat. Melihat ketulusan serta rasa cinta Sophie pada Howl, Wasted Wizard akhirnya memberikan jantung Howl pada Sophie, sehingga Sophie akhirnya memasukkan jantung tersebut ke dalam dada Howl. Ketika itu, dia mengetahui bahwa orang-orangan sawah yang telah berulang kali menolongnya telah patah karena sempat berusaha menolong Sophie. 

Karena belum sempat berterima kasih atas segala bantuannya, Sophie mencium orang-orangan sawah yang telah rusak tersebut. Tenyata, beberapa saat kemudian, muncul Pangeran Tampan dari orang-orangan sawah yang rusak tadi. Ternyata sang pangeran dikutuk dan kutukan tersebut hanya bisa patah dengan ciuman cinta sejati. Baginya, Sophie adalah cinta sejatinya. Tapi, beberapa saat kemudian Howl sadar dan telah menjadi manusia tanpa kutukan berubah menjadi monster dan memiliki jantungnya kembali. Clucifer pun dapat menjadi iblis api yang bebas tanpa terikat apapu. Sedangkan Sophie, meskipun rambutnya tidak berubah menjadi hitam kembali, tapi wajah dan tubuhnya telah kembali normal. 

Semuanya berakhir bahagia.. Mengetahui kabar dari anjing mata-mata milik Sulliman yang berani membelot dari tugasnya untuk mengetahui dimana Sophie berada, akhirnya Sullliman menghentikan peperangan karena pangeran yang telah kembali. Kini, Sophie dan Howl tetap bergerak dengan kastil yang dikendalika oleh Clucifer yakng kini tanpa perintah penuh dari Howl. Markl mendapatkan nenek baru berupa Wasted Wizard dan peliharaan barunya, Seen, yang merupakan mantan anjing peliharaan Sulliman. Kastil tersebut terus bergerak, karena sang pangeran berjanji akan tetap kembali kepada Sophie. 

Cinta adalah suatu yang dapat mengubah segala hal, bahkan hal yang mengerikan sekalipun. Begitulah kesan dari film animasi ini. Selain itu, di film ini juga ditunjukkan bahwa kecantikan itu bukan hanya dari wajah, penampilan serta tubuh yang indah. Lebih dari itu semua, yakni hati yang baik. Jujur, semua yang ada di film ini begitu Dongeng. Happy ending seperti Shrek, Pangeran dalam cerita Princess, Ciuman cinta sejati ala Snowhite, Belle, dan Sleeping Beauty , Pengorbanan dalam percintaan seperti Romeo dan Juliet. Dunia sihir seperti Aprentice's Sorcerers. Petualangan seperti Harry Potter, semuanya membuat saya iri. Coba ada kehidupan yang seperti ini, mungkin saya adalah orang pertama yang akan mengatakan 'Aku ingin terlibat di dalamnya sebagai toko utama'... Hahaha...

Film animasi yang buat saya lebih bagus daripada sekedar kehidupan yang digantungkan dari kantong ajaib buatan masa depan, atau sekedar petualangan dunia bawah laut yang menyajikan beberapa tokoh yang masa bodoh dengan kehidupannya. Recommended deh nih fim! So classic, but interesting....

Tentang.. #ThePowerOFLove.. yang hingga kini aku tidak pernah alami, mengapa bisa? Apaah Tuhan benar-benar memberikan manusia karunia begitu indah untuk kata "Cinta"

Minggu, 11 Januari 2015

Review Film : Jamilah dan Sang Presiden (2009)





Judul         : Jamilah dan Sang Presiden
Genre        : Drama
Produser   : Ratna Sarumpaet
Tahun Rilis : 2009
Pemain        : Atika Hasiholan, Dwi Sasono, Fauzi Baadilah, Surya Saputra, Adjie Pangestu, Christin Hakim, Eva Celia, Jajang C. Noer, Ria Irawan
Adaptasi Novel : Jamilah dan Sang Presiden 
Durasi        : 90 menit



Dengan betis sedikit saja terbuka, maka moral tidak akan ada tempat... Tidak ada satu orangpun di muka bumi ini ingin menjadi pelacur Bu Ria...

Tulisan di atas adalah sedikit cuplikan dari film berjudul 'Jamilah dan Sang Presiden'. Dalam film ini menceritakan kisah tentang seorang pelacur bernama Jamilah yang harus menerima sanksi atas kejahatan yang dia lakukan. Kejahatan seorang pekerja seks komersial dalam membunuh seorang menteri di Indonesia. Intinya begitu, tapi dalam film ini yang membuat hati saya bergetar adalah bagaimana sebenarnya kisah dari pelacur tersebut hingga bisa seperti dia saat ini (diperankan Atika).

Dalam film ini bisa saya katakan bahwa Atika yang berperan sebagai Jamilah sukses besar dalam memerankan perannya sebagai seorang pelacur dengan berlatar belakang pada penjualan anak di bawah umu/ trafficking. Jujur, saya itu bukan termasuk orang yang mudah terbawa suasana, ngga melankolis lah, jadi saya jarang sekali terharu karena sebuah film, sangat sakral bagi saya menangis karena sebuah film. Tapi, ketika saya melihat film ini, Jamilah dan Sang Presiden, hati saya terkoyak, terhentak dan berfikir, ini rupa kenyataan dunia saat ini. Tidak ada akhir yang bahagia bagi setiap pelacur, tapi juga tidak ada pilihan yang lebih baik dari sekedar pelacur. Mereka yang kaya dan mereka yang miskin bagaikan dua dunia yang berbeda, neraka dan surga. Emosi ini yang saya rasakan selama melihat film ini. Apalagi, dua kalimat diatas, sangat terngiang di dalam pikiran saya, pemilihan katanya sangat gelap dan dalam tapi juga mengena.

Kisah ini diawali dari penyerahan diri Jamilah (diperankan Atika) kepada kepolisian di Indonesia karena telah membunuh salah satu Menteri Negera. Selama kasus ini begulir, ceita demi cerita dibuka Jamilah mengenai kehidupannya. Dimuali dari seorang gadis desa yang terpaksa menjual diri karena kehendak bapaknya, Jamilah dibawa ibunya menuju sebuah stasiun. Dimana saat itu, Jamilah disuruh ibunya untuk pergi menemui Ibu Wardiman di Jakarta, ibunya percaya dengan Ibu Wardiman, kehidupan Jamilah akan lebih baik. Tapi, ketika sampai di Jakarta, tinggal bersama ibu Wardiman, suami serta anaknya, penderitaan Jamilah belum berakhir. Setiap malam gadis itu dengan paksaan menuruti hawa nafsu dari suami dan anak lelaki ibu Wardiman. Dihina sebagai pelacur, pengungkitan balas jasa, dikatakan munafik, muncul dari Ibu Wardiman yang menyebabkan hidup hati Jamilah semakin sempit. Pembunuhan terhadap dua lelaki dari orang yang membiayai sekolah serta hidup Jamilah di Jakarta terjadi. Membuatnya harus hidup menggelandang di jalanan. Kehidupan jalanan Jakarta yang keras menuntut Jamilah untuk terus berlari mencari tempat yang terbaik.

Tertangkap ketika razia, bertemu dengan pelacur, bekerja di kantor pengacara, menjadi aktivis, hingga menjadi pelacur menjadi profesi Jamilah hanya sekedar menuruti keinginannya menemui adiknya, Fatimah. Dia tidak ingin membuat hidup Fatimah berantakan seperti miliknya. Baginya, adiknya adalah makhluk suci yang tidak tahu apa-apa dan harapan terbesar dalam hidupnya. Ketika mengetauhi adiknya telah meninggal di Kalimantan, tepatnya di tempat pelacuran yang besar, dengan segala konspirasi yang ada tempat prostitusi itu hanya berakhir pada berita kematian sang mucikari. Harapan Jamilah muncul ketika dia melayani salah satu tokoh penting masyarakat seorang menteri bernama Nurdin (Adjie Pangestu). Menteri yang memberinya kebahagiaan laksana Ratu, membuat Jamilah terbuai dan mengesampingkan rasa kritisnya terhadap segala kenyataan politik di tanah air. Hingga akhirnya, menteri tersebut meninggalkan Jamilah begitu saja dan membuat amarahnya kembali muncul. Rasa perih atas semua kenyataan hidup yang mulai menghilang dengan kehadiran Nurdin kini kembali menjadi cambukan. Campaan, hinaan, dan tekanan menyelimuti kehidupannya kemudian. Apalah arti seorang pekerja seks komersil? Ibarat sekali menjadi racun, tidak akan pernah menjadi obat, itulah yang dirasakan Jamilah.

Hingga pada suatu malam, Nurdin muncul karena merasa terancam dengan kehadiran Jamilah. Baginya, mengakhiri kehidupan seorang pekerja seks itu lebih baik daripada melihatnya menghantui kehidupan sang menteri. Tapi, setiap niat yang buruk akan menghasilkan buah yang buruk. Niat jahat membunuh Jamilah, justru terbalik secara tidak sengaja, Jamilah-lah pembunuhnya. Ketidaksengajaan ini tak dapat dilihat dan didengar oleh semua lapisan masyarakat, termasuk Pemerintahan. Karena bagi semua orang, cukup dengan melihat siapa yang memegang pisau, dialah pembunuhnya.

Akhirnya, pemegang pisau harus meregang nyawa bersama semua rahasia ketidakadilan hidup serta seruan kebenaran yang telah ditegakkan. Pencitraan tertelan mentah-mentah terhadap semua kebobokran negeri, itu kesan yang tertinggal dari film ini. Mengatasnamakan kemanusiaan? Mungkin sekarang saya berani bilang, tidak ada manusia yang mampu memanusiakan orang lain, melainkan dirinya sendiri. Segencar-gencarnya para ulama dan tokoh masyarakat tanah air, tidak akan berani bersenggolan dengan setan-setan di masyarakat. Hidup aman, tidak ada tekanan, makanan cukup, ibadah cukup, cukup untuk semuanya. Inilah realita kehidupan saat ini! Tidak heran, jika suatu saat nanti, ada saat dimana semua orang meninggalkan semua ajaran kemanusiaan dan beralih kepada hukum alam, hanya yang kuat yang akan bertahan! Kita semua, sudah berada di era tersebut!

Bagi saya, dalam film ini menggambarkan sebuah nasib rakyat termarginal yang terlupakan dengan  disimbolkan sebagai pelacur dengan latar belakang sangat kelam, yakni Jamilah dan gambaran pemerintahan kita saat ini dimana penuh dengan kata royal dan makmur tanpa mampu melihat ke bawah, yakni Sang Presiden, sebagai simbol kekuasaan. Jadi, film ini benar-benar menggambarkan negara ini saat hingga kini, yang miskin tetap menjadi miskin sedangkan yang kata tetap jadi kaya...

Kamis, 08 Januari 2015

Pelajaran Hari Ini 21


Terkadang ada saat dimana sesuatu yang sangat ingin untuk kau dapatkan di dunia ini tidak sesuai dengan keinginanmu. Ada saat pula dimana sebenarnya ada peluang untukmu mendapatkannya, hanya saja rasa gengsi, malu, tinggi hati mengalahkan apa yang mennjadi keinginanmu. Yang ingin saya sampaikan adalah, hidup ini hanya sekali. Dalam masa yang singkat ini kau tidak bisa menjadi dua karakter dalam satu kehidupan. Tentukan akan menjadi apa dirimu, itulah dirimu sepanjang hidupmu...

Gimana tadi dengan kata-kata yang saya sampaikan? Hmmm... sudah seperti ibu-ibu yang memberi pencerahan hidup pada anaknya yah? Hahaha... :D Yang pasti, saya masih belum menikah (untuk saat ini) dan pasti untuk menikah beberapa tahun kedepan. Tentunya dengan pria yang saya idam-idamkan. Amiinn...

Ini adalah tulisan ke-21 ku yang mengisahkan tentan pengalaman hidup yang menurutku, perlu untuk saya bagikan tanpa harus mengetahui bahwa saya yang membagikan. Kalian tahu? Karena terkadang, seseorang yang kalian lihat belum tentu seperti yang anda lihat. Misalnya, anda melihat cangkang kerang yang bau amis, berwarna hijau jelek dan sangat tidak menarik. Tapi, bagaiamana jika anda tahu bahwa dalam cangkang kerang tersebut terdaat mutiara indah berwarna perak menyala? Masihkah anda berfikiran sama dengan apa yang anda pikirkan sebelumnya?

Inilah manusia, 'Judge A Book By Its Cover'. Ungkapan yang sangat populer di dunia. Apa sih, yang tidak kalian lihat dari bentuk luar? Bohong sekali jika ada pria atau wanita mengatakan, 'Aku suka padamu bukan karena bentuk luarmu'. Jangan percaya dengan kata-kata seperti itu, karena saya tahu, itu semua adalah bohong. Sebenarnya tidak semua, hanya orang yang tidak bisa melihat menggunakan mata yang benar-benar mengatakannya dari dalam hati mereka. Tapi, itu bukan berarti  saya ingin menjadi seorang yang buta loh.. Amit-amit Tuhan...

Semua orang menggunakan indera penglihatan mereka untuk melihat hal-hal di sekelilingnya. Dan ini wajar. Apa yang mereka lihat adalah apa yang mereka rasakan dan pikirkan seketika. Itulah hakekatnya manusia. Ini tidak salah, karena ini memang aturan alam. Tapi, ada baiknya jika anda adalah salah satu orang yang sering menhakimi orang secara cepat, tolong pikirkan lagi. Apakah hal yang anda cap sebelumnya sudah tepat atau belum?

Saya bukanlah tipe orang yang mampu menghakimi seseorang dengan sangat mudah. Perlu waktu berjam-jam bahkan berbulan-bulan jika anda menanyakan 'Saya ini orang yang seperti apa?' karena saya bukanlah orang yang gampang menghakimi orang lain. Inilah yang terkadang diremehkan oleh orang-orang disekitar saya. Bagaimana kamu bisa menjadi seorang yang sangat baik? Bagaimana kamu bisa menjadi orang yang sangat santai? Bagaimana kamu bisa menjadi orang yang berfikiran sangat positif? Jangan tanya saya! Karena jujur, ini mungkin jalan hidup saya, menjadi seorang yang seperti ini.

Inilah hal yang tidak dapat saya ungkapkan kepada semua orang, terutama sahabat atau keluarga saya. Begitu banyak rahasia yang saya sembunyikan dari semua orang di sekitar saya. Tapi sedikitpun saya juga tidak mau menceritakan beberapa hal tentang saya kepada orang lain. Karena terkadang, apa yang saya alami adalah hal yang tidak semua orang alami. Pernahkah kamu mendapat hinaan atau makian ketika umurmu baru 3 tahun? Pernahkan kamu dikhianati orang yang sudah kau anggap sebagai ibumu sendiri? Pernahkah kamu mengalami peperangan yang tidak terlihat? Pernakah tubuhmu dipegang saudaramu sendiri saat kamu belum genap 7 tahun? Pernahkah kalian merasakan rasanya jatuh menjadi orang miskin? Pernahkah kamu melihat ayahmu dibunuh secara pelan-pelan dalam kehidupanmu? Menurut kalian (orang-orang disekitarku), akan jadi apa manusia yang dibesarkan dengan latar belakang seperti itu?

Jika saya adalah anak seorang pelacur, mungkin saya sudah meneruskan jadi pelacur pro saat ini. Jika saya anak dari seorang mafia, saya sudah jadi bos mafia yang sangat kaya. Jika saya seorang anak ustaz ternama, tidak mungkin saya mengalami hal mengerikan seperti itu. Karena saya adalah anak yang dilahirkan dari seorang pejuang masa dan pembimbing jalan kebenaran. Saya mengerti, tidak ada oran tua yang menginginkan hal buruk terjadi pada anakya, saya paham akan kata-kata tersebut. Tidak pernah sekalipun dalam kehidupan yang telah saya alami ini, menyalahkan orangtua saya. Inipun juga bukan kehendak mereka memberikan kehidupan yang seperti ini untuk saya. Merekapun juga tidak ingin mengalami masa-masa kelam seperti itu. Tapi inilah takdir yang ditunjuk Tuhan untuk para hamba-Nya. Tuhan tidak akan menurunkan cobaan melebihi batas para hambaNya, berarti saya dan keluarga saya adalah orang hebat.

Inilah saya, wanita biasa dengan sejuta misteri kehidupannya. Terkadang saya suka ketawa, mendengar tematn atau sahabat saya mengalami hal kecil saja sudah ingin mati rasanya. Bukan bermaksud sombong, tapi yang aku pikirkan adalah 'Bagaimana jika anda mencicipi sedikit bau kehidupanku?' Mungkin mereka benar-benar mati. Dan satu hal lagi yang ingin aku tegaskan, saya, bukanlah wanita biasa yang bisa kalian remehkan. Karena sebentar lagi, kalian yang menertawaiku mencemoohku, membicarakan aku dibelakang, akan berfikir 'Kenapa dia bisa melakukan ini?'. Kalian belum tahu siapa yang kalian ajak bicara selama ini.  From Nothing To Something? Tidak... saya lebih rumit dari itu, From Something To Nothing To be Great thing..

Mungkin tidak lama lagi, blog ini akan menjadi pembukuan penting dalam hidup saya, dimana mungkin tidak akan ada seorangpun yang tahu akan diri saya yang dulu. Atau mungkin, suatu saat nanti, akan ada pria yang mampu menerima saya dengan semua latar kehidupan yang pernah saya alami..

Semoga.. ^_^