Dibalik sebuah senyum ada luka,
dibalik gelak tawa ada kesakitan. Mendekatlah dan lihat apa yang sebenarnya.
Kesakitan dan luka mulai menghilang seiring munculnya syukur.
Sewaktu saya kecil, saya sering
sekali bermain dengan teman-teman. Mungkin tidak hanya saya yang melakukan hal
tersebut. Karena memang rata-rata setiap anak juga bermain di masa kecilnya.
Namun hari demi hari berlalu, bulan, tahun, semua telah jauh sekarang. Saya
bukanlah anak kecil lagi. Saya sudah mulai beranjak dewasa. Bermain untuk orang
dewasa jelas berbeda dengan yang dilakukan anak-anak. Yah, beginilah siklus
kehidupan manusia. Mulai anak-anak yang selalu tertawa bahagaia setiap saat,
remaja yang mulai dewasa, lalu menjadi orang dewasa yang serius menatap
kehidupan.
Aku
tahu ini akan terjadi. Berbagai perubahan dalam hidupku sudah aku alami. Banyak
sekali hal yang sudah aku lalui selama ini, sedih, bahagia, kecewa, takut,
amarah, bingung. Aku sudah mengerti semua rasanya. Namun, sampai sekarang hanya
1 hal yang tidak bisa aku jawab. Mengapa aku selalu begini ya? Atau ini yang
namanya karakter seseorang itu.
Untuk
sebagian orang, gembira itu wajar. Tapi untuk beberapa orang lain gembira itu
menyebalkan. Saya mengambil contoh Squidward dan Spongebob. Kehidupan Squidward
begitu membenci Spongebob yang selalu ceria. Tapi tidak dengan pendapatku.
Menurutku, Squidward hanya merasa iri karena dia tidak bisa tertawa seperti
Spongebob. Yah, tapi dasarnya ya terserah penulis Spongebobnya saja sih.
Sebenarnya,
lama sekali aku ingin mengatakan diriku yang sebenarnya kepada orang lain.
Tapi, aku tidak pernah mau. Walau terkadang ini sangat menyiksa, tapi paling
tidak aku tidak akan kehilangan senyuman. Aku sangat suka senyum dan tawa semua
orang. Walaupun hatiku teriris atau bahkan hancur remuk berantakan, tapi ketika
melihat senyum atau bahagia orang lain aku merasa senang. Sepertinya mereka
memberikan sinyal kepada orang lain untuk selalu tersenyum.
Waktu
aku beranjak remaj, aku lulus SD dan memulai SMP. Pada saat itu mulai terasa
bagaimana pahitnya hidup. Aku yang seorang anak desa bersekolah di sebuah kota
kecil bukan soal yang mudah. Selama 3 tahun aku SMP, banyak hal yang membuatku
berfikir dan menyadari bahwa separah-parahnya kamu mendapat cobaan. Kondisikan
dirimu tetap bersyukur. Karena dengan rasa bersyukur itu kamu akan mendapatkan
kebahagiaan sehingga kamu bisa menikmati indahnya tersenyum. Bagiku, tidak
peduli separah apa cobaan yang aku alami, tapi aku akan selalu berusaha
tersenyum. Walau terkadang ini membuatku tertekan.
Pernah
pada suatu saat, aku mendapatkan sebuah ujian yang merubah semua hidupku 1800.
Bahkan awalnya, tersenyum saja tidak mampu. Namun seiring berjalannya waktu,
aku menyadari bahwa kesedihanku ini adalah tanda dari rasa kurang bersyukurku
yang selalu menginginkan hal yang lebih. Akhirnya mulai saat itu juga aku
memutuskan untuk menjadi seorang smiler yang akan terus menatap kehidupan dengan
senyuman. Aku akan tetap tersenyum dan tertawa kepada siapapun, entah itu
musuhku atau temanku. Aku akan tersenyum kepada mereka. Karena bagiku, senyumku
bisa saja habis oleh kepahitan hidup yang aku rasakan. Tapi, senyum orang lain
tidak akan bisa hilang bila ada yang menjaga. Dan aku ingin menjaga senyum itu
untuk semuanya. Meskipun aku tidak tahu masih adakah orang yang menjaga
senyumku. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar