Pages

Kamis, 08 November 2012

Pelajaran Hari Ini 10


Waktu berjalan tidak pernah menoleh kebelakang. Itulah sebabnya tidak terlalu bagus menoleh kebelakang terlau lama. Karena selama saya menoleh kebelakang tidak terasa saya akan tertinggal oleh waktu yang terus melaju kedepan. Dan tidak mungkin kita menyalip waktu. Karena waktu itu seperti udara, tidak terlihat tapi kita sangat membutuhkannya.

Benar-benar tidak terasa sudah sebulan penuh melalui Bulan Suci Ramadhan. Tidak ingin rasanya ditinggal bulan yang penuh makna ini. Tapi bagaimanapun juga waktu tidak akan sesekali bertoleransi terhadap kita. Yah, apapun yang terjadi kita memang sudah sewajarnya menerimanya dengan lapang dan berserah diri namun tidak hanya pasrah.
Baiklah.. Selama 1 bulan ini banyak sekali hal yang saya pelajari lebih mengenai kehidupan. Apalagi selama saya berada di rumah saat libur Hari Raya. Oh ya, untuk Hari Raya tahun ini saya tidak mudik ke rumah nenek. Karena ayah saya sedang sakit, jadi tidak ada motor penggerak yang mengijinkan saya kesana. Meskipun bisa berangkat kesana sendiri, tapi itu tidaklah seperti berangkat bersama para keluarga. Ehm.. Lagipula ayah tidak kuat fisiknya untuk melakukan perjalanan sejauh itu. Tidak apa! Karena kesembuhan dan kesehatan orang tuaku jauh lebih penting dari segalanya.
Yah.. Jadi, selama 2 minggu ini aku full di rumah. Bersama nenek, sepupu dari ayah, tante, om, terutama keluarga intiku. Kedengarannya sangat membosankan, tapi betapa nikmatnya berkkumpul seperti ini. Mungkin karena aku kost dan jarang pulang sebelumnya, jadi saat semua keluarga berkumpul rasanya sangat menyenangkan. Aku senang sekali Hari Raya Ini. Meskipun harus aku lalui tidak sama seperti tahun kemarin, tapi paling tidak aku telah diberi banyak Hikmat oleh Sang Maha Pencipta. Terima Kasih Ya Allah.. ! ^_^
Sudah tak terasa pula sudah setahun penuh ayahku sakit keras. Penyakit satu kambuh, penyakit yang lain terobati, satu kambuh, satu terobati, terus menerus entah sampai kapan. Tidak apa, yang penting aku masih bisa melihat wajahnya. Namun, aku yakin Tuhan itu Maha Adil. Jadi, aku percaya suatu saat nanti, Tuhan akan memberikan nikmat yang lebih kepada ayahku karena selama hidupnya ini bisa dikatakan ayahku melalui banyak rintangan yang cukup tidak mengenakkan. Yah.. Aku berdoa untuk kedua orang tuaku lah, yang sudah merawatku dari kecil hingga menjadi seperti ini. Aku mendoakan mereka untuk mendapatkan yang terbaik di dunia dan di akhirat, Amiinn…. !^_^
Bulan ramadhan tahun ini berarti bulan menuju tingkat kedewasaanku. Semakin hari semakin tahun harus lebih menjadi baik. Kurasa, dewasa tidaklah terlalu penting, karena bagiku yang terpenting adalah menjadi baik. Jika kita telah menjadi baik, bagiku itu sudah mewakili kita menjadi seorang yang dewasa. Tapi, saat kita hanya dewasa saja tanpa mengerti apa itu kebaikan, sama saja kita seperti kacang tanpa isinya. Nah, itu terkadang yang aku rasakan. Aku begitu kuat di luar seperti baja tak tembus senjata nuklir. Tapi sebenarnya jika dibuka besi itu mungkin akan terlihat karat-karat di dalamnya. Aku kuat di luar, lemah di dalam. Tapi, bagi orang lain aku sudah terlalu cukup kuat. Alhamdulillah… :D
Yah.. Mungkin aku memang sudah kuat, tapi yang namanya hakekat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Aku selalu saja kurang, atau mungkin aku memang masih lemah? Ahh… Mungkin ini salah satu pertanyaan terkonyol dalam hidup. Tapi, sebelumnya aku juga sering melontarkan pertanyaan konyol seperti “Untuk apa diciptakan manusia yang hanya akan menghancurkan dunia?” Hal semacam itu tidak aka nada ujungnya jika dipikirkan. Atau pertanyaan seperti “Bagaimana rasanya setelah mati itu? Apa ada orang yang sudah pernah mati mengatakan pada orang yang masih hidup?” itu mungkin sudah dibahas kebenarannya. Tapi aku hanya ingin mengulanginya lagi.
Well, untuk tahun ini liburanku selesai. Sebentar lagi akau menghadapi masa-masa sulit SMA. Semoga aku bisa menjalankannya dengan baik. Karena ini semua aku lakukan untuk kedua orang tuaku…
Aku Menyayangi Kalian… ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar