Semua hal memilik sisi
positif-negatifnya sendiri. Meski sekecil apa sisi positif tersebut, tapi pasti
semua hal memiliki dua hal ini. Karena Tuhan menciptakan manusia secara
berpasangan….
Apa ada orang lain yang tahu
tentang hal apa yang sangat membuatku sedih? Mungkin tidak ada yang tahu
kecuali diriku sendiri. Saat aku pulang ke kampong halamanku, aku selalu
sendiri. Ditinggal bersama rumah kosong dengan perabotan yang banyak hanya bersama
nenekku tersayang. Jujur, aku sangat
membenci keadaan ini, kenapa? Karena kehidupanku sebelumnya tidak seperti ini.
Yah, tapi ini semua adalah suratan takdir. Aku harus bisa menerima semua hal
yang tdrjadi bersama berjalannya waktu. Mungkin jika aku seorang putrid
kerajaan, aku tidak akan merasakan hal seperti ini.
Tapi, memang sedikitpun aku tidak
ingin menjadi putri kerajaan yang hanya diam duduk – duduk manis saja. Justru,
aku sangat menyenangi semua hal yang baru dalam hidupku. Aku tidak suka hiduo monoton,
tapi kekhawatiranku datang ketika hidupku benar-benar mulai tidak menoton lagi.
Alias, aku benar-benar diuji lahir dan batin.
Sejak kecil, aku sudah mengalami
hal yang tidak monoton. Tidak seperti kebanyakan anak yang mungkin hanya
menjalani masa kecil dengan keisengan dan kegembiraan bersama teman-teman. Aku
memang juga mengalami masa-masa seperti itu, tapi ini lebih berharga daripada
sekedar bersenang-senang dengan para sahabat. Aku masih ingat betul sewaktu aku
kecil, ketika seorang kakak kelasku di TK memperlakukanku seperti hewan.
Bermain fisik seenaknya, mengancamku seenaknya, memperlakukanku sebagai
pembantunya dengan seenaknya. Aku juga masih ingat saat aku dikekang bermain
oleh salah seorang pengasuh temanku, karena aku disuruh untuk menemani anak
asuhnya. Saat TK pula, aku sering dihina karena aku yang jelek dan gendut oleh
sekelompok anak. Saat aku memikirkannya kembali, ada 2 hal yang aku pikirkan,
betapa bodohnya aku dan betapa malangnya aku.
Semua itu tidak diketauhi dan
tidak ditanggapi serius oleh orang tuaku. Karena mungkin mereka berfikir itu
semua hanya lelucon anak-anak. Tapi ketauhilah yang sebenarnya yang aku
rasakan. Sejak saat itu, aku akui sedikit berubah. Entah apa yang terjadi
padaku, aku berubah menjadi sesosok orang yang angkuh dengan hati yang keras.
Jadi serong menjahili teman, memperlakukan apa yang kakak kelasku lakukan
kepadaku kepada adik kelasku. Ini sesuatu kegembiraan lain dari hidupku.
Tapi waktu berlalu begitu cepat.
Jika waktu mengijinkan aku untuk kembali ke masa lalu, mungkin akan aku balas
semua yang pernah menyiksaku saat itu. Tapi, aku ini orangnya tidak sekejam
kelihatanny`. Bahkan terkadang aku bisa menangis hanya karena melihat batang
bergoyang di depan mataku. Yah, mungkin kita tidak bisa membalasnya di masa
lalu. Jadi, aku berjanji kepada diriku sendiri. Saat aku sudah bekerja nanti,
saat aku bertemu dengan orang-orang itu aku akan tunjukan kepada mereka hasil
kenakalan mereka kepadaku. Terima kasih
sudah memberikanku pelajaran yang berharga untukku. Bagiku, jika tidak
ada kalian aku tidak akan mengerti bagaimana rasanya ditindas…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar