Saat kekawatiran menyerang diri seseorang, kekawatiran tersebut sebenarnya menyerang jiwa dari orang. Sehingga, membuat jiwanya menjadi terkoyak tidak teguh dan tau arah. Hanya keyakinan yang didasari oleh niat yang kuat yang bisa menyerang kembali kekawatiran itu dari jiwa dan melenyapkannya, bukan berlari menuju jiwa lain atau membiarkannya hilang dengan sendirinya... Itu bukan jawaban atas masalah, tapi kepasrahan tidak ada waktu pada kenyataan yang terus berjalan ini...
Saya kawatir, lebih dari yang semua orang tau. Semau kegalauan ini membawa otakku seperti pada ambang pemikiran bersama nafas terakhirnya. Sudah kesal, muak, penuh, menguap sampai megneluarkan asap hitam yang berbau busuk di udara, dan semua rasa ketidaknyamanan lainnya. Seperti inilah rasanya mati karena bosan. Saya jadi mengerti kenapa banyak sekali orang di luar sana ingin mengakhiri hidupnya, bukan karena tidak kuat menanggung beban, tapi sepertinya sudah muak dan bosan dengan kenyataan hidup yang ternyata sangat keras untuk dilunakkan, terlalu tinggi untuk didaki, terlalu dalam untuk diselami, dan terlalu terjal untuk dilalui.
Hanya satu hal yang bisa membuatku paling tidak mengisi otakku dari setiap inci kebosanan ini, musik. Yups, sepanjang saya bisa mendengarkan musik masuk dalam telinga dan mengalir dalam otak, aku berharap lagu ini membawaku ke mimpi indah yang akan menunjukkan semua jalan keluar dari setiap permasalahan dan tekanan yang sedang saya alami. Jadi, ketika bangun dari mimpi indah itu, hanya ingatan tentang jalan apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari setiap permasalahan yang aku alami. Betapa indahnya jika hidup semudah seperti di negeri milikku sendiri. Tidak ada kekawatiran, ketakutan, sakit, penderitaan, penghianatan, penyiksaan, bahkan tidak ada kesediahn. Itu yang ingin aku dapatkan kelask setelah mati dari dunia fana ini. Aminn... !!!
Apa? Apa saya terlihat seperti orang yang benar-benar sekarat? Hatiku yang kosong dan jiwaku yang kecil yang sedang sekarat. Mungkin jika ada hati yang mau mengisi kekosongan ini, duniaku akan penuh dengan kata berani dalam perasaan yang akan membawaku melupakan bahwa saya hanyalah manusia biasa yang akan mati di kemudian hari. Oh no! It's not ideal plan never! Lalu, apa lagi? Pasrah? Entahlah, kini saya bagaikan bagian dari bunga dandelion yang tidak tentu arah ditiup oleh angin. Mungkin suatu hari, saya akan melihat suatu tempat atau bahkan berhenti di tempat itu, tidak ada yang tahu. Kekawatiran ini adalah bentuk dari ketakutan yang berada di depan jiwaku yang seperti memenjarakan keinginan dari jiwa ini dalam dalam dan semakin dalam.
Kekawatiran ini datang dari cerita saat aku sangat inginkan petualangan baru dalam hidupku yang melibatkan tidak hanya aku, tapi semua bagian dari masyarakat global. Terlalu berat? Katanya boleh memiliki impian yang besar ataupun berat, bukankah itu akan memotivasi kita untuk mencapai apa yang kita mau? Lalu, bagaimana dengan melakukannya secara bersamaan? Bekerja untuk mendapatkan sejumlah uang demi memenuhi kebutuhan hidup, kuliah untuk mendapatkan kata 'sarjana' yang konon sangat sakral keberadaannya di kampungku, mengikuti projek besar tentang pergi ke negara lain yang menguras otak, pemikiran, waktu dan perasaan, mengikuti organisasi untuk pembuktian pada lembaga bahwa aku ini anak sosial, dan harus menyempatkan bertemu, bertegur sapa, bercanda ria bersama teman-teman yang akan menemaniku hingga aku tua nanti. Bagaimana seorang gadis dengan umur 19 tahun yang memiliki tubuh sempurna tanpa kekurangan apapun dan memiliki waktu sama dengan yang lain, 24 jam melakukannya secara bersama? Sulit untukku mengatakan ini mungkin terlalu banyak, tapi aku inginkan semuanya ada dalam kehidupanku, uang, derajat, prestasi, pengalaman, dan sahabat.
Kenyataannya, ketika anda memutuskan untuk memilih semuanya dalam hidup, seperti inilah yang akan dapatkan. Hasil yang setengah bahkan sepertdelapan dari hasil yang bisa kamu capai. Tapi, saya benar-benar orang yang akan lakukan itu untuk semuanya. Jujur, saya tidak akan bisa hidup tanpa uang, tapi aku juga harus membuktikan diriku di bangku kuliah dari nilai yang aku dapat, tapi aku juga tidak akan menyia-nyiakan masa emasku ini tanpa prestasi, tapi aku juga perlu pengalaman dari organisasi yang ada, tapi juga tidak bisa berpisah dengan sahabat-sahabatku. Semuanya aku perlu!!!
Aku perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhanku, butuh uang untuk bertahan dengan semua tuntutan jaman yang tidak adil ini, aku akan berkarya dari pekerjaanku yang berharga ini, menulis.
Aku akan menjadi mahasiswa yang memiliki IPK selalu diatas predikat kumlaud, bahkan perfect 4,0 di semua semester, semuanya adalah pembuktian pada ayahku di alam nan kekal, kakakku yang bisa dikatakan rela tak bernafas demi diriku, ibuku yang selalu mendoakanku di keheningan hatinya.
Aku juga akan menjadi mahasiswa yang memiliki banyak sertifikat Internasional dan Nasional yang bahkan tidak akan cukup aku taruh di map khusus piagamku, aku haus prestasi yang gemilang.
Aku akan mengikuti serangkaian acara untuk mengumpulkan selembar kertas dengan predikat piagam ataupun sertifikat dari serangkaian kegiatan buruh yang aku lakukan, jujur aku membencinya, dan aku juga tidak terlalu bersemangat mengikuti hal seperti ini, jadi, aku akan lakukan tapi mungkin hanya seperempat hati, tapi jika aku berhasil, aku yakin pengalaman dari selembar kertas itu akan selalu berguna kelak.
Dan Aku, akan menjadi menjadi orang yang paling berbagia dengan banyak teman, sedikit sahabat, dan satu kekasih yang setia kepadaku.
Harumnya semua keindahan hidup seperti ini!!!
Memang, saya hanya punya dua kaki, telinga, mata, tangan, kaki dan satu mulut. Mempunyai 24 jam dalam sehari, 30 hari dalam sebulan, 365 hari dalam setahun. Tapi, aku relah tidur hanya 2 jam sehari, tidak menyetuh kasur sebelum jam 10 malam, pulang larut malam, tidur paling akhir dan bangun palnng awal di antara yang lain. Asalkan semuanya aku dapatkan!!!!
By : RDC between choices
Tidak ada komentar:
Posting Komentar