Apa yang kamu inginkan terkadang bukan apa yang kamu butuhkan. Melakukan
yang terbaik saat ini untuk masa depan lebih baik daripada mengharapkan
keinginan yang belum tentu menjadi kebutuhan kita. Tapi, saat pilihan telah
ditentukan, jangan pernah menoleh ke belakang lagi tentang kata “seandainya...”,
keep forward move torward!!
Setahun yang
lalu, tepatnya tanggal 1 September 2013, aku berangkat menuntut ilmu ke jenjang
yang lebih tinggi, yakni menjadi mahasiswa di sebuah Universitas ternama di
kota ini. Namun, aku diterima di anak cabang Universitas ini, yang didirikan di
kota lain, Kediri. Jurusan yang aku pilih saat itu adalah Agribisnis, fakultas pertanian. Bagiku waktu itu, hanya jalani saja, toh nanti kalau ngga nyaman, aku bisa pindah tahun depannya. Itu yang aku pikirkan saat itu.
Setahun disana, tentu bukan waktu yang sebentar bagi setiap orang. Walau rasanya sangat singkat, tapi saat anda melihat kalender, kalian akan merasakan waktu yang terasa singkat tadi sebenarnya sangat panjang, 12 bulan. Beberapa menit yang lalu aku membuka handphone, sebut saja samsung. Aku buka gallery fotoku, samsung yang aku beli saat bulan Desember 2013 ini mengingatkanku bahwa aku telah membuang waktu yang tak akan terulang kembali. Foto yang menunjukkan rangkaian memori saat semester awal sampai semester kedua aku lihat secara sesama. Di kota yang kecil dan tergolong tak terlalu ramai itu, keramahan masyarakatnya yang sangat penuh dengan rasa kekeluargaan, rasa peduli mereka tinggi, bisa saya katakan mereka adalah orang yang suka menolong sesamanya. Kekurangannya adalah rasa persaingan yang kurang tinggi, sehingga rasanya hanya begitu-begitu saja. Sehingga, saya terlalu nyaman sendiri dan merasa jadi kurang berkembang. Itu yang mendasari saya ingin pindah dari Kota dan kuliah saya saat itu.
Di pikiran saya, sebagai mahasiswa itu harus bisa mengembangkan dirinya lebih lagi, terutama dalam berorganisasi aktif di dalam maupun luar kampus. Persaingan adalah hal yang tidak harus dihindari, justru dengan persaingan kita akan membiasakan diri untuk terjun dalam dunia kerja untuk kedepannya. Bisa menjadikan pribadi lebih berkembang lagi, terutama masalah behavior. Itu yang ingin saya kejar selama menjadi mahasiswa. Dan menurut saya, dengan saya drop out dari sana, saya bisa mendapatkan kuliah yang sebenarnya. Dengan adanya UKM pendukung bakat mahasiswa, gedung kuliah, dan banyak ragam fakultas membuat saya lebih nyaman kuliah dengan keadaan seperti itu daripada di sana dengan keadaan ruangan terbatas, UKM terbatas.
Akhirnya, musim pendaftaran mahasiswa baru di buka, seperti tahun sebelumnya, saya masih terobsesi sekali dengan yang namanya Universitas Gadjahmada Yogyakarta. Sumpah!! Sejak SMP gue udah pingin banget tauk masuk UGM!! Tapi kenapa Tuhan! Kok sulit buangettt siihhh!!! Oke, ya sudahlah, mungkin ini adalah rencana Tuhan yang saya yakin 1000% akan lebih baik dari keinginan mahkluknya. Tuhan memiliki rencara yang lebih indah dari yang aku kira, aku yakin itu!
Oke, pada akhirnya saya tidak lolos di UGM, melainkan di UB lagi. Namun, paling tidak yang kali ini saya berada di pusat, tidak di cabang. So, jadilah tanggal 1 Spetember 2014 ini saya menjadi Maba UB sekali lagi dengan jurusan manajemen. Hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya, menjadi Maba untuk yang kedua kalinya, bukan suatu hal yang saya inginkan. Tapi, ini sudah menjadi pilihan saya. Sempat berfikiran untuk "seandainya kalau.." tapi setelah saya berfikir-fikir lagi, jika saya terus merasa menyesal dan selalu berandai-andai, mana mungkin saya bisa merencanakan dan berbuat yang lebih baik lagi kedepannya. Justru saya hanya akan terjebak dalam angan-angan pilihan yang tidak pernah usai, selalu berkutat pada kata-kata "seandainya jika..", "kalau misalnya..", "coba kalau..", dll, tanpa pernah mau menatap ke depan dengan dada yang tegap.
Jujur, memang berat sekali meninggalkan masa selama setahun saya menjadi Maba di Kota Kediri, dengan semua kenyamanan yang ada, membuat saya tidak ingin beranjak dari sana. Saat saya beranjak dari sanapun, saya masih memikirkan tindakan apa yang telah saya lakukan sampai saya bisa menjadi Maba lagi. Tapi, inilah pilihan yang telah saya pilih, toh saya tidak akan tahu jika ada hal yang lebih baik lagi diluar zona nyaman saya disana. Makanya, saya berani mengambil resiko untuk menjadi maba lagi disini, namun bukan Maba biasa. Saya Akan Menjadi Maba Paling Berprestasi Yang Pernah Ada!!! Itu janji saya untuk kedepannya...
Ridhoi Hamba-Mu ini Tuhan...!!!
by : RDC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar